Advertisements

Mengenal Catur Purusa Artha

Sumber: Senjaari

Pada dasarnya, Catur Purusa Artha merupakan salah satu ajaran dalam Hindu Bali yang sampai saat ini menjadi pegangan bagi umat Hindu di Indonesia. Istilah catur berarti empat, purusa berarti hidup, sedangkan artha bermakna tujuan. 

Jika digabungkan, maka istilah Catur Purusa Artha ini bermakna empat tujuan hidup manusia. Adapun mengenai empat cara Purusa Artha yang dikenal dalam umat Hindu Bali, diantaranya adalah dharma, artha, kama, dan moksa. 

Lantas, apa makna dari keempat Catur Purusa Artha tersebut? Nah, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini. 

1. Dharma

Dharma merupakan kebaikan maupun kebenaran. Istilah Dharma itu sendiri berasal dari kata “Dhar” yang artinya memelihara atau mengatur. 

Dengan kata lain, istilah Dharma bisa diartikan sebagai hal-hal yang mengatur serta memelihara semua makhluk hidup yang ada di bumi. Itu sebabnya, Dharma menjadi salah satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh umat Hindu agar mencapai ke tingkatan moksa. 

2. Artha

Sumber: Lentera Dharma

Artha merujuk pada kekayaan yang berupa benda-benda duniawi, atau suatu hal yang bisa memenuhi keinginan maupun nafsu seseorang. 

Dengan kata lain, Artha bisa diartikan sebagai harta atau kekayaan agar dapat menunjang kehidupan di dunia. Artha dalam konsep Catur Purusa Artha bisa digunakan untuk mengisi keperluan Dharma, memenuhi kebutuhan dalam diri, serta bisa digunakan untuk mendapatkan harta kembali (bisnis).

3. Kama

Jika artha diartikan sebagai harta kekayaan, maka istilah Kama diartikan sebagai keinginan atau nafsu dalam diri seseorang. Melalui Kama, maka orang tersebut akan menjadi senang maupun bergairah dalam menjalani kehidupannya. 

Pasalnya, hal ini dikarenakan Kama menjadi salah satu tujuan dari kebutuhan hidup umat manusia. Dalam ajaran agama Hindu, mendapatkan Kama yang menyimpang dari Dharma tidak akan ada artinya. Ya, sebab Dharma adalah puncak dari tujuan dalam menggapai Moksa.

4. Moksa

Sumber: the Bali buzz

Menurut informasi yang didapat, istilah Moksa berasal dari bahasa sansakerta yang mulanya adalah kata “Muc” (membebaskan atau melepaskan). Jika diartikan, maka istilah Moksa memiliki makna pembebasan atau pelepasan jiwa (atman) dari ikatan duniawi maupun kelahiran kembali ke dunia (samsara). 

Advertisements

Itu sebabnya, mengapa Moksa menjadi tujuan hidup tertinggi dalam konsep Catur Purusa Artha dan ajaran agama Hindu. 

Kesimpulan:

Pada ajaran agama Hindu, bagian-bagian dari Catur Purusa Artha adalah Dharma, Artha, Kama, dan Moksa yang tak bisa dipisahkan satu sama lainnya. 

Sebab dalam ajaran agama Hindu, mengenal konsep Catur Purusa Artha merupakan hal yang wajib diterapkan di kehidupan sehari-hari. 

Sehingga mereka sangat membutuhkan Dharma, Artha, Kama, dan Moksa agar dapat melewati setiap tahapannya dengan baik. Hal itu pun sebagaimana yang disebutkan dalam kitab sarasamuccaya sloka 261 yang berbunyi. 

Dharmenarthah samaharyo dharmalabdham tridha dhanam, kartavyam dharma paranam manavena prayatnatah.

Artinya: “Dan caranya berusaha mendapatkan sesuatu, hendaknya yang berdasarkan dharma, dana yang diperoleh karena usaha hendaklah dibagi tiga, guna melaksanakan (biaya) mencapai yang tiga itu, perhatikanlah baik-baik.”

Tiga bagian ini, pertama digunakan untuk melakukan dharma maupun kewajiban seperti berdagang, membayar pajak, dan lain sebagainya. Kedua, untuk memenuhi kama atau keinginan dalam diri seseorang. Sedangkan yang ketiga, yakni untuk melakukan kegiatan usaha guna mendapatkan artha atau kekayaan itu sendiri. 

Apabila sudah mendapatkan artha dengan menjadikan dharma sebagai landasannya, maka seseorang dapat memenuhi semua keinginannya (kama). 

Baca juga: 4 Resep Sayur Sawi Putih Dengan Berbagai Varian

Advertisements