masalah kesehatan akibat paparan merkuri
Advertisements

Paparan merkuri merupakan masalah serius yang bisa berdampak buruk pada kesehatan. Zat ini sering kali dianggap sepele, namun memiliki potensi bahaya yang tidak boleh diabaikan.

Merkuri adalah logam berat yang secara alami ada di lingkungan, tetapi aktivitas manusia seperti pertambangan dan penggunaan bahan kimia tertentu dapat meningkatkan eksposurnya di udara, air, dan tanah. Baik melalui makanan, udara, atau kontak langsung, merkuri bisa masuk ke tubuh dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang masalah kesehatan akibat paparan merkuri, apa saja gejalanya, dan bagaimana cara mencegahnya agar kamu bisa lebih waspada terhadap zat berbahaya ini.

1. Pengaruh Merkuri Terhadap Sistem Saraf

Salah satu dampak paling serius dari paparan merkuri adalah kerusakannya pada sistem saraf. Merkuri, terutama dalam bentuk metilmerkuri, dapat menembus penghalang darah-otak dan mengganggu fungsi saraf.

Efek ini dapat dirasakan pada semua kelompok umur, tetapi anak-anak dan janin dalam kandungan adalah yang paling rentan. Pada anak-anak, paparan merkuri dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan, gangguan bicara, serta masalah koordinasi motorik.

Sementara itu, pada orang dewasa, gejala yang mungkin timbul meliputi tremor, kesemutan di tangan dan kaki, gangguan penglihatan, hingga kehilangan memori. Paparan merkuri dalam jangka panjang bahkan bisa menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan sistem saraf.

2. Risiko Paparan Merkuri pada Ibu Hamil dan Janin

Ibu hamil perlu sangat berhati-hati terhadap paparan merkuri, karena zat ini dapat menembus plasenta dan mempengaruhi perkembangan janin.

Merkuri dapat mengganggu perkembangan otak janin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan kognitif, masalah perkembangan bahasa, dan keterlambatan motorik pada anak yang dilahirkan.

Bahkan, paparan merkuri tingkat rendah selama kehamilan pun dapat berdampak negatif pada kesehatan janin.

Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk menghindari konsumsi ikan yang berpotensi tinggi mengandung merkuri, seperti hiu, ikan todak, dan makarel raja. Konsultasi dengan dokter juga penting untuk memastikan asupan makanan yang aman selama kehamilan.

3. Gangguan pada Sistem Imun

Paparan merkuri juga dapat melemahkan sistem imun tubuh. Merkuri diketahui dapat menyebabkan respon imun yang tidak normal, di mana tubuh mulai menyerang jaringannya sendiri. Hal ini bisa berujung pada penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis.

Selain itu, paparan merkuri dapat menyebabkan peradangan kronis yang melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Gejala lain yang mungkin muncul termasuk kelelahan berkepanjangan, nyeri sendi, dan ruam kulit.

Karena efek ini bisa bervariasi antara individu, penting untuk selalu waspada terhadap gejala-gejala yang mungkin muncul setelah terpapar merkuri.

Baca juga: 9 Tips Memakai Exfoliating Toner untuk Kulit Berminyak

4. Masalah Kardiovaskular Akibat Merkuri

Selain sistem saraf dan imun, paparan merkuri juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Studi menunjukkan bahwa merkuri dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung koroner, dan gangguan ritme jantung.

Advertisements

Merkuri dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada pembuluh darah dan memicu pembentukan plak yang menyumbat arteri. Efek ini secara khusus berisiko pada mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko lain seperti diabetes dan kolesterol tinggi.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan merkuri dalam tubuh seminimal mungkin, terutama bagi mereka yang memiliki risiko penyakit jantung.

5. Kerusakan Ginjal Karena Paparan Merkuri

Ginjal adalah organ lain yang rentan terhadap kerusakan akibat paparan merkuri. Merkuri anorganik, yang sering ditemukan dalam beberapa produk perawatan kecantikan dan kesehatan, dapat terakumulasi di ginjal dan mengganggu fungsinya.

Paparan merkuri jangka panjang dapat menyebabkan nefrotoksisitas, atau kerusakan pada jaringan ginjal, yang bisa berujung pada gagal ginjal.

Gejala awal dari kerusakan ginjal akibat merkuri bisa termasuk pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, penurunan jumlah urine, serta peningkatan tekanan darah. Dalam kasus yang lebih parah, kerusakan ginjal ini bisa berujung pada perlunya dialisis atau transplantasi ginjal.

6. Paparan Merkuri dari Lingkungan

Sumber utama paparan merkuri adalah dari lingkungan sekitar kita. Salah satu sumber terbesar adalah ikan dan kerang yang terkontaminasi, terutama yang hidup di perairan yang tercemar.

Selain itu, merkuri juga bisa ditemukan dalam produk-produk seperti termometer lama, lampu fluorescent, dan beberapa produk kecantikan. Paparan juga bisa terjadi di lingkungan kerja, terutama di industri yang menggunakan merkuri dalam proses produksinya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami sumber-sumber paparan merkuri di sekitar kita dan mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya.

Mengurangi konsumsi makanan laut berisiko tinggi, serta menghindari penggunaan produk yang mengandung merkuri, adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri.

Paparan merkuri adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan, mulai dari sistem saraf, jantung, ginjal, hingga sistem imun. Masalah kesehatan akibat paparan merkuri bisa bersifat jangka panjang dan bahkan permanen jika tidak ditangani dengan baik.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menyadari sumber-sumber paparan merkuri di sekitar kita dan mengambil langkah-langkah preventif untuk menghindarinya.

Dengan mengenali gejala awal dan mengurangi eksposur terhadap merkuri, kamu bisa melindungi diri dan orang-orang yang kamu cintai dari bahaya zat beracun ini.

Ingatlah, kesehatan adalah aset berharga yang harus dijaga, jadi selalu waspada dan lakukan yang terbaik untuk mencegah paparan merkuri dalam kehidupan sehari-hari. Tetap sehat dan jaga dirimu dengan baik!

Baca juga: 7 Skincare untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat!

Advertisements