Sistokel merupakan istilah yang dikenal dengan istilah anterior dimana kandung kemih atau pun uretra prolapse yang memiliki kondisi kesehatan yang cukup serius yang terjadi ketika jaringan pendukung pada dinding vagina wanita melemah dan tidak dapat menahan tempat air seni pada lokasi tepatnya sehingga seringkali kandung kemih terlihat menyembul keluar.
Baca Juga: Makanan untuk Pelancar Pencernaan yang Bisa Kamu Coba!
Kondisi ini merupakan salah satu jenis perbedaan atau prolapse organ panggul yang sering kali terjadi pada wanita yang sudah berusia lanjut. Keadaan sistokel ini mengakibatkan keadaan yang tidak nyaman dan ekstrim seperti kebocoran urin dan tidak mampu mengosongkan kandung kemih. Kondisi ini memicu pengaruh pada kesehatan wanita dengan tingkat estrogen yang telah menurun dan sehingga tidak dapat menjaga jaringan vagina yang kuat serta elastis.
Gejala Sistokel, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Penyakit sistokel ini juga dikembangkan menjadi beberapa kelas berdasarkan keparahannya. Kelas pertama merupakan kasus ringan yakni kandung kemih hanya turun sedikit ke dalam vagina sedangkan pada kelas kedua yaitu menandai kandung kemih menurun sejauh lubang vagina dan kemudian kelas ketiga merupakan kandung kemih menjorok keluar dari lubang vagina. Kelas dua dan kelas tiga ini pada penyakit sistokel ini mudah untuk mendeteksi dan memastikan terjadi sistokel dikarenakan kandung kemih dapat terlihat dengan pemeriksaan fisik sederhana yang dapat di lakukan oleh dokter.
Penyebab penyakit sistokel ini dikarenakan dinding berselat antara vagina dan kandung kemih tidak elastis lagi dan tidak mampu menopang kandung kemih. Hilang nya elastisitas ini dapat dikarenakan beberapa hal yaitu dikarenakan usia yang berlanjut, kelebihan berat badan atau obesitas, sembelit atau pun tegang dan terdorong – dorong secara berulang, ketidak seimbangan hormone, mengangkat beban berat, dan juga aktivitas lain yang dapat mengganggu posisi kandung kemih dan menyebabkan terjadinya penyakit sistokel.
Gejala awal sistokel adalah adanya tekanan di vagina, terasa padat pada daerah pinggul, adanya benjolan seperti bola pada vagina, adanya tekanan pada punggung bagian bawah, nyeri punggung, frekuensi buang air kecil yang tinggi, kebocoran urin atau mengompol, nyeri ketika mengangkat sesuatu atau melakukan aktivitas tertentu, infeksi kandung kemih, dan lainnya dimana pada tingkat yang tinggi dapat terlihat ketika penderita sistokel berdiri maka ada perasaan tidak nyaman. Jika penyakit sistokel ini terjadi pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter umum atau ginekolog.
Pemeriksaan dan diagnose dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik dimana dapat dilakukan beberapa tes terlebih dahulu. Tes – tes tersebut berupa tes pengambilan X – Ray pada daerah kandung kemih saat penderita membuang air kecil yang disebut dengan voiding cystourethrogram dimana memungkinkan dokter dapat mengetahui keparahan lokasi kandung kemih.
Selanjutnya dapat dilakukan dengan USG yakni kandung kemih dapat mengirimkan gelombang suara dari kandung kemih untuk mengetahui jumlah urin yang tersisa setelah membuang air kecil, dan juga dapat dilakukan dengan kateter yang dimasukkan ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan sisa urin dan proses ini disebut kateterisasi yang dilakukan dengan bius lokal. Penyembuhan dapat dilakukan dengan perbaikan prolapse dengan beda dimana bedah dilakukan dengan dilakukan operasi dan sangat kecil potensi untuk kambuh kembali.