
Manfaat dan Aturan Vaksinisasi HPV yang Perlu Kamu Tahu

Secara umum vaksin berasal dari badan virus yang sudah dilemahkan. Diciptakannya vaksin untuk mencegah dan mengatasi penyebaran penyakit. Kanker serviks adalah salah satu penyakit mematikan yang paling banyak membunuh korban. Saat ini mulai dikembangkan vaksin untuk mengatasi kanker serviks yaitu vaksin HPV.
Fungsi utama pemberian vaksin HPV ini adalah guna mencegah terpaparnya virus. Manfaat vaksin HPV tidak hanya mencegah kanker serviks pada anak – anak saja. Namun juga berfungsi untuk mencegah berbagai penyakit dibawah ini :
-
Menurunkan Jumlah Resiko Terkena Kanker Serviks
Manfaat vaksin HPV yang satu ini akan lebih dirasa jika diterapkan kepada anak – anak. Sehingga saat beranjak dewasa nanti, resiko ia terkena kanker serviks lebih kecil. Sebaiknya hindari menunggu munculnya gejala, baru melakukan vaksin HPV. Karena dikhawatirkan gejala yang muncul tidak terlalu sakit, namun akhirnya diketahui sudah mencapai stadium tinggi. Jika sudah terjadi, pengobatannya juga akan lebih sulit dibandingkan dengan pencegahannya.
-
Melindungi Dari Penyakit Kutil Kelamin
Human papilloma virus adalah salah satu penyebab kutil di kelamin. Virus tersebut bisa menular melalui kontak fisik seperti misalnya hubungan badan. Gejala yang dialami yaitu alat kelamin merasa panas dan vagina mengeluarkan cairan busuk. Kemungkinan infeksi tersebut akan terjadi kembali jika tidak segera ditangani.
-
Menghindari Infeksi Lebih Lama
Pemberikan vaksinasi HPV pertama kali ditujukan untuk menciptakan sel memori didalam tubuh. Kemudian saat diberikan suntikan kedua, maka antibodi sudah mengenali virus dan bisa langsung melawannya. Adanya jeda pemberian antara vaksin ini dengan harapan pasien mampu menghindari virus HPV.
Lantas, bagaimana aturan penggunaan vaksin HPV? Berikut dibawah ini aturan penggunaan vaksin HPV untuk anak – anak dan remaja :

-
Usia 9-14 Tahun
Sistem reproduksi belum matang pada anak berusia 9 – 14 tahun. Ini menjadi waktu terbaik untuk memberikan vaksin HPV karena fungsi reproduksi yang belum optimal membuat mereka belum beresiko terkena virus HPV. Berikan jeda waktu penyuntikan antara vaksin pertama dan vaksin kedua selama 6 – 12 bulan.
-
Usia 15 Tahun
Usia 15 tahun ini bisa dijadikan waktu terbaik pemberian vaksin yang kedua untuk remaja. Biasanya dokter akan menanyakan terlebih dahulu seputar riwayat vaksin sebelumnya. Tujuannya adalah agar tidak disuntikkan vaksin kedua dengan jarak waktu pendek. Termasuk juga kondisi fisik seperti pubertas yang akan menjadi salah satu pertimbangan penyuntikan vaksin. Penyuntikan dilakukan sebanyak 3 kali dengan jarak waktu pemberian masing – masing 6 bulan.
-
Usia 27-45 Tahun
Usia 27-45 tahun merupakan usia dewasa entah yang sudah menikah dan melakukan hubungan badan maupun belum, tetap harus berkonsultasi ke dokter. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan ada tidaknya treatment sebelum melakukan vaksinasi. Bahkan beberapa perlu diketahui kondisi kesehatan terkini guna memastikan bisa melakukan vaksin atau tidak. Penyuntikkan vaksin dilakukan sebanyak 3 kali dengan jangka waktu 1-2 bulan untuk vaksin kedua, dan 6 bulan untuk vaksin yang ketiga.
Apa efek samping pemberian vaksin HPV? Efek samping bisa ditimbulkan setelah vaksinasi sendiri ataupun karena adanya reaksi suatu obat. Akan dirasakan langsung setelah vaksinasi seperti misalnya timbul rasa nyeri disekitar suntikan. Warna kulit diarea suntikan vaksin menjadi kemerahan, agak memar, dan bengkak. Efek samping penyuntikan vaksin HPV lebih lanjut adalah rasa mual, pusing, demam, dan lelah. Kondisi tersebut masih tergolong wajar atau tidak membahayakan, hanya menganggu aktivitas fisik saja.
Baca juga: 4 Jenis Penyakit Kelamin Yang Berbahaya